Jumat, 17 April 2020

Ada Covid 19 Ada Solidaritas di SMP 60 Jakarta

          SMP Negeri 60 yang berlokasi di Jakarta Pusat,tepatnya di belakang Bank Indonesia merupakan sekolah yang strategis mudah di jangkau dari mana saja.Sekolah ini sekarang menempati bekas gedung SMK 38 yang pindah ke daerah karet.
          Sekolah memiliki guru 22 orang dan pegawai 8 orang dengan kepala Sekolah bapak Drs. Umar Panuju.Aktivitas sekolah berjalan normal dan seperti biasa,layaknya sekolah yang berada di DKI Jakarta.
          Namun setelah berlakunya keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bahaya penyebaran Covid -19,Dinas Pendidikan membuat surat edaran agar sekolah melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).Sekolah yang memiliki siswa 415 orang tentu saja mencari moda pembelajaran jarak jauh melalui Daring (Dalam jaringan).Bapak dan ibu guru sibuk sesuai dengan kemampuannya masing-masing,adanya yang memanfaatkan WA,Google Classroom dan sebagainya.
Kepala sekolah dan guru melakukan WFH


Siswa SMPN 60 mengikuti PJJ

Kepala sekolah akhirnya memanfaatkan Google Form,kegiatan PJJ akhirnya perlahan-lahan berjalan.Beberapa hari kegiatan PJJ berjalan banyak temuan,siswa yang belum siap dengan moda daring,jaringan internet yang buruk,beberapa siswa tidak aktif. Setelah ditelaah oleh beberapa guru dan wali kelas banyak diketemukan penyebab ketidakefektifan kegiatan proses belajar mengajar PJJ dan beberapa hal dapat diminimalisir.Namun ada hal yang tidak dapat dihilangkan dengan mudah,yaitu : ketersediaan sarana berupa hand Phone.Bagaimana siswa dapat mengikuti PJJ bila dirinya maupun keluarganya tidak memiliki Hp.Sungguh ironis,siswa di ibukota Jakarta,dalam satu rumah tidak punya Hp.

Kepala Sekolah mendapat laporan dari bapak dan ibu guru bahwa ada 6 0rang siswa tidak memiliki Hp.Bahkan ada yang mengandalkan Hp.tetangga untuk pinjam.Bagimana mengikuti PJJ kalau kondisinya seperti ini. Akhirnya kepala sekolah mengadakan rapat jarak jauh dengan guru-guru melalui aplikasi Zoom,membahas keterbatasan PJJ bila siswa tidak memiliki hp apalagi laptop.Kondisi wabah Covid -19 menghancurkan semua kegiatan perekonomiaan,banyak orang tua atau wali siswa yang tidak mampu menghidupi keluarganya karena kehilangan mata pencaharian.

Kepala sekolah dengan guru-guru menggalang solidaritas dengan menyisikan sebagian rezekinya,akhirnya uang  terkumpul dan cukup untuk membeli  4 buah Hp android.Sementara kekurangannya,dapat terpenuhi oleh sumbangan pribadi dari seorang Pejabat Dinas yang ikut rapat jarak jauh.Semoga soldaritas untuk kegiatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di DKI Jakarta dapat dilanjutkan sekolah-sekolah lain.